Hukum Memakai Sandal di Area Pemakaman Perspektif Fikih Ibadah (Studi Komparasi Mazhab Syafii dan Mazhab Hambali)
The Legal Ruling on Wearing Footwear in Cemeteries (A Comparative Study between the Shafi'i and Hanbali Schools of Fiqh)
DOI:
https://doi.org/10.36701/mabsuth.v1i1.2356Keywords:
sandal, pemakaman, komparasi, shafi’i, hambaliAbstract
Pemakaian sandal di area pemakaman merupakan fenomena yang sering di dapati di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Mazhab Syafii dan Mazhab Hambali dengan metode istinbatnya mengenai hukum memakai sandal di area pemakaman, serta mengetahui komparasi pendapat antara keduanya. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif (library research), adapun metode pendekatan yaitu normatif dan komparasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, mazhab Syafii tidak memakruhkan pemakaian sandal di area pemakaman, sementara mazhab Hambali memakruhkan pemakaian sandal karena dianggap dapat mengurangi adab dan khusyuk, kecuali dalam keadaan beruzur atau adanya kebutuhan. Kedua, komparasi pendapat antara keduanya adalah sependapat dalam sisi kebolehan pemakaian sandal, Mazhab Syafii membolehkan dalam kondisi apapun, adapun Mazhab Hambali hanya dalam kondisi beruzur, kedua mazhab ini juga sependapat bahwa pemakaiannya tidak sampai haram, adapun perbedaan pendapat antara kedua mazhab ini terjadi karena keduanya memiliki hukum dan pemahaman yang berbeda dari segi penggunaan dalil. Implikasi penelitian ini diharapkan menjadi referensi, literatur bagi dunia akademisi, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum dan memberikan pemahaman lebih dalam terkait pemakaian sandal di area pemakaman.
Downloads
References
Buku
Aḥmad bin Fāris. Muʿjam Maqāyīs al-Lugah, Juz 3 Kairo: Dār al-Fikr, 1399 H/1979 M.
Aḥmad bin Hanbal. Musnad Ahmad, Cet I. Beirūt: Mu’assasah al-Risālah, 1421 H / 2001 M.
Al-Ansārī, Zakariyyā. Asnā al-Maṭālib. Juz I. Dār al-Kitāb al-Islāmī, t.th.
Al-‘Asqalānī, Aḥmad bin ʿAlī bin Ḥajar. Fatḥu al-Bārī bi Sharḥ al-Imām Abū ʿAbdillāh Muḥammad bin Ismāʿīl al-Bukhārī. Jilid 13. Mesir: al-Maktabah al-Salafiyyah, 1431 H.
Al-Buhūtī, Manṣūr ibn Yūnus ibn Idrīs. Kasysyāful al-Qinā‘ ‘an Matn al-Iqnā‘. Cet. I. Riyadh: Wizārat al-ʿAdl, 1421 H/2000 M.
Al-Bukhāri, Muḥammad Ibn Ismāʿīl. Şahih al-Bukhārī. Cet. V. Damaskus: Dār Ibnu Kaṡir, 1414 H/1993 M.
Al-Dusari, Muslim bin Muḥammad bin Majid. al-Mumti‘ fī al-Qawā‘id al-Fiqhiyyah. Cet. I. Riyāḍ: Dār Zīdni, 1428 H/2007 M.
Ibn Bāz, ʿAbdullāh bin ʿAbd al-raḥmān. Fatāwā Nūr ʿAlā al-Darb. Cet. I. Riyadh: Idārah Majallat al-Buḥūṡ al-Islāmiyyah, 1427 H/2007 M.
Ibn Bāz, ‘Abdullāh bin ʿAbd al-raḥmān. Majmū‘ Fatāwā. Riyadh: Ri’āsah Idārah al-Buḥūth al-‘Ilmiyyah wa al-Iftā’, 1431 H.
Ibn Mukram, Muhammad. Lisan al-‘Arab, Juz 10. Beirut: Dār Ṣādir, 2005 M.
Ibrāhīm, Rajab ʿAbd al-jawwād. al-Muʿjam al-ʿArabī. Cet. I. Kairo: Dār al-Āfāq al-ʿArabiyyah, 1423 H.
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya. Cet. II; Jakarta: Almahirah, 2018 M.
Al-Magribī, Al-Ḥusain. al-Badr al-Tamām. Cet. I. Mesir: Dār Hijr, t.th.
Al-Maqdisī, Abū al-Najā Syaraf ad-Dīn Mūsā Al-Ḥajjāwī. Al-Iqnāʿ fī Fiqh al-Imām Aḥmad ibn Ḥanbal. Juz 4. Beirut: Dār al-Maʿrifah, 1431 H.
Al-Maqdisī, Muwafiquddīn Ibnu Qudāmah. Al-Mugnī. Cet. III. Riyadh: Dār ʿĀlam al-Kutub, 1417 H/1997 M.
Al-Mardāwī, ʿAlāʾ al-Dīn Abū al-Ḥasan ʿAlī bin Muḥammad bin Sulaimān bin Aḥmad. Al-Inṣāf fī Maʿrifat al-Rājiḥ min al-Khilāf. Cet. I. Beirut: Sunnah al-Muḥammadiyyah, 1374 H/1955 M.
Muhajir. Pendekatan dalam komperasi studi Islam. 2013 M.
Mukhtar. Metode Penelitian Deskripsi Kualitatif. Jakarta: GP Pres Group, 2013 M.
Muḥammad, ‘Ali Aḥmad. Dirasāh fī Uṣūl al-Fiqh. Cet. III. Madinah: Majallah Jāmi‘ah al-Islāmīyah, 1401 H/1981 M.
Al-Naisābūrī, ʿAbdullāh al-Ḥākim. Al-Mustadrak ʿalā al-Ṣaḥīḥain. Cet. I. Beirut: Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah, 1441 H.
Al-Naisābūrī, Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyayiī. Ṣaḥīḥ Muslim. Cet. I. al-Qāhirah: Dār Ibn al-Jauzī, 2009 M.
Al-Nawawī, Abū Zakariyā Muḥyī al-Dīn bin Syaraf. Al-Majmū‘ Syarḥ al-Muhażżab. Juz 5. Jeddah: Maktabah Al-Irsyad, t.th.
Qalāji, Muhammad Rawas. Mu'jam Lugah al-Fuqahā' . Cet. II. Damaskus: Dar al-Nafais li al-Tibā'ah, 1408 H/1998 M.
Al-Qārī, Mulla ʿAlī. Jamʿ al-Wasāʾil fī Syarḥ al-Syamāʾil. Juz 1. Mesir: al-Maṭbaʿah al-Syarafiyyah, t.th.
Al-Qazwiniī, Muḥammad Ibn Yazīd. Sunan Ibn Mājah, Juz 2. Beirut: Dar al-Iḥyā, 1436 H/2014 M.
Al-Sijistānī, Abū Dāwūd, Sunan Abī Dāwūd. Juz 4. Beirut: al-Maktabah al-ʿAṣriyyah, 1431 H.
Sugono, Bambang. Metodologi penelitian Hukum. Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009 M.
Al-Tirmiżī, Abū ‘Īsā Muḥammad ibn ‘Īsā. Sunan al-Tirmiżī. Cet. I. Beirut: Dār al-Gharb al-Islāmī, 1996 M.
Al-‘Uṡaimīn, Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad. Al-Syarḥ al-Mumti‘. Cet. I. Riyadh: Dār Ibn al-Jawzī, 1422 H.
Al-‘Uṡaimīn, Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad. Majmūʿ Fatāwā wa Rasā'il Faḍīlah. Riyadh: Dār al-Waṭan, 1413 H.
Jurnal
Kadir, Sulaiman. “Tradisi Ziarah Kubur Pasca Pernikahan (Studi Kasus Kelurahan Manisa, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan)”. Bustanul Fuqaha 1 No. 3 (Januari 2020 M).
Nurhadi, “Kontradiktif Hadis Hukum Ziarah Kubur Perspektif Filsafat Hukum Islam”. Jurnal al-‘Adl 12 No. 1 (Januari 2019 M).
Skripsi
Azhari, Ainul. Studi Kritis Hadis Tentang Larangan dan Kebolehan Berjalan dengan Satu Sandal. Skripsi, (Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015) .
Nurkhaniyah, Fitriani. “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Tradisi Ziarah Kubur di Makam Mbah Lancing (Kyai Baji) Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen”, Skripsi, (Purwokerto: Program Studi Pendidikan Agama Islam, 2022).
Pratiwi, Riana Nur. Nilai Etika dalam Tradisi Ziarah Kubur di Makam Pangeran Benowo Perspektif Max Scheler. Skripsi, (Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said, Surakarta, 2022).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Nabigh Rosyid, Mukran H Usman, Surahman Y Yatie

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.