Kedudukan Wali dalam Perkawinan dan Konsekuensi Hukumnya (Studi Kasus di Desa Hiang Tinggi Kerinci)
The Position of the Guardian in a Marriage and Its Legal Consequences (Case Study in Hiang Tinggi Kerinci Village)
Abstract
This research aims to reveal the reasons why nasab guardians do not become guardians in marriages as well as the reasons why mosque administrators become substitute guardians and the legal consequences of wrongly using guardians in marriages. This research method is qualitative with a case study approach. Primary data was obtained from traditional leaders, administrators, KUA officials, and nasab guardians. Data was collected through interviews and direct observation, then the collected data was analyzed using descriptive techniques. Based on the research results, the factors that cause religious guardians to be unwilling to become guardians are old age and health, worship, distance, lack of self-confidence, and the duties of mosque administrators. The reasons for the mosque administrator to become a substitute guardian; First, customary provisions and agreements. Second, there is a lack of socialization and cooperation between the village government, traditional leaders and the KUA regarding marriage law. The legal consequences of marriage include fasakh, namely a marriage that does not meet the requirements resulting in fasakh marriage, this is based on law no. 16 of 2019 amendments to law no. 1 of 1974 articles 22, 26 paragraphs 1, 27 paragraphs 1 and 2, and based on KHI article 71 letter e and the provisions of fiqh. The status of the nasab guardian who was replaced by the mosque administrator due to ungodly factors is that his marriage position is valid. However, if the guardian of the nasab had not expired and was replaced by the mosque administrator, the marriage was annulled so the marriage contract had to be repeated.
References
Ali, Mahrus, Rita Sari, Jami’atus Sholeha, Faizatun Nur Afifah, and Lintang Dwi Saputri. Analisis Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Perwalian Dalam Pernikahan ( Studi Di Kaliwungu Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah ), 2023.
Apdalni. “Wawancara Langsung Dengan Wali Nasab," 08 Oktober, 2024.
Arofik, Slamet, and Siti Sholikatin Munawaroh. “Pembatalan Pernikahan (Fasakh Nikah) Dalam Berbagai Legislasi.” Jurnal Hukum Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah 2, no. 1 (2022).
Awaluddin, Awaluddin, and Zulfikar Zulfikar. “Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerjapegawai Pada Kantor Urusan Agama Di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie.” Jurnal Sains Riset 10, no. 2 (2020). https://doi.org/10.47647/jsr.v10i2.274.
Azis, Abdul. “Wawancara Langsung Dengan Wali Nasab, ” 12 Oktober, 2024.
Basri, Rusdaya. Fikih Munakahat 2. Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.
Dahwadin, and Muhibban. “Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Wali Dalam Perkawinan Menurut Ulama.” Change Think Journal 1, no. 2 (2022).
Daryatmo. “Wawancara Langsung Dengan Wali Nasab,” 08 Oktober, 2024.
Daud, Fathonah k. “Otoritas Wali Nikah Dalam Islam: Analisis Perkawinan Tanpa Wali Di Indonesia Persfektif Fiqh Dan Hukum Positif.” Jurnal Akademika 15, no. 2 (2021).
Fitri, Abd. Basit Misbachul, and Abdul Hafidz Miftahuddin. “Kaidah-Kaidah Wali Dalam Pernikahan (Analisa Perpindahan Hak Wali Dalam Perkawinan).” Jurnal Usratuna 06, no. 02 (2023).
Fitri, Abdul Basit Misbachul, and Abdul Hafidz Miftahuddin. “KAIDAH-KAIDAH WALI DALAM PERNIKAHAN: Analisa Perpindahan Hak Wali Dalam Pernikahan.” USRATUNA: Jurnal Hukum Keluarga Islam 6, no. 2 (2023): 52–69.https://ejournal.staidapondokkrempyang.ac.id/index.php/usrotuna/article/view/380.
Hafid, Moh. Bahropin, and Muhammad Taufik. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Wewenang Imam Masjid Sebagai Wali Muhakkam Dalam Pernikahan Bawah Tangan.” Familia: Jurnal Hukum Keluarga 2, no. 1 (2021). https://doi.org/10.24239/familia.v2i1.23.
Hasan, Moh. “Problematika Wali Nikah Menolak Menjadi Wali Dalam Perspektif Hukum Islam.” At-Turost: Journal of Islamic Studies 10, no. 2 (2023).
Herkules. “Wawancara Langsung Dengn Imam Masjid,” 17 Oktober, 2024.
Hikmatullah. Fiqih Munakahat (Pernikahan Dalam Islam). Cetakan Pe. Jakarta Timur: EDU PUSTAKA, 2021.
Intang Chaosa, Vreede, and Nina Agus. “Studi Komparasi Pemikiran Imam Syafi’i Dan Imam Hanafi Tentang Wali Mujbir.” As-Sakinah: Journal of Islamic Family Law 1, no. 1 (2023). https://doi.org/10.55210/jhki.v1i1.282.
Ismi Tri Septiyani. “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembatalan Perkawinan Atas Dasar Praktik Pencatatan Perkawinan Ilegal.” Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam 2, no. 2 (2022). https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.1269.
Jumain, Ambo Aha, and Zukarnain Suleman. “Kedudukan Wali Nikah Dalam Pernikahan Adat Bolangitang.” As-Syams: Journal Hukum Islam 2, no. 2 (2021). https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/AS-SYAMS/article/view/575.
Jumain, Ambo Aha, and Zulkarnain Suleman. “Kedudukan Wali Nikah Dalam Pernikahan Adat Bolangitang.” As-Syams: Journal Hukum Islam 2, no. 2 (2021): 90–103. https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/AS-SYAMS/article/view/575.
Kosim. Fiqih Munakahat. Cetakan 1. Depok: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA, 2019.
Lahaji, and Sulaiman Ibrahim. “Wawasan Fikih Indonesia: Studi Tentang Periwayatan Dan Penalaran Hukum Wali Nikah.” Jurnal Al-Ulum 19, no. 1 (2019).
Maimun. “Penggunaan Hak Ijbar Wali Dalam Pernikahan Anak (Analisis Pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah).” Universal Grace Journal Scientific Multidisciplinary 1, no. 2 (2023).
Maksallades. “Wawancara Langsung Dengan Kepala KUA Kecamatan Sitinjau Laut,” 10 Oktober, 2024.
Mawardi. “Impotensi Sebagai Alasan Fasakh Nikah Menurut Ibnu Hazm Dan Al-Syiraziy Dalam Kitab Al-Muhalla Dan Kitab Al-Muahzab.” Jurnal Ilmiah Keislaman 18, no. 2 (2019).
Mesta Wahyu Nita dan Aini Qolbi Saputri. “Peran Dan Kedudukan Wali Hakim Dalam Perkawinan.” Jurnal Of Islamic Family Low 4, no. 1 (2022): 12-19.
Mukri, Mukmin. “Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan.” Jurnal Perspektif 13, no. 2 (2020).
Muzakka, Ilgi Ghoswanul, and Imanuddin Abil Fida. “Kedudukan Wali Dalam Pernikahan Studi Komparasi Emapt Mazhab.” USRAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam 4, no. 1 (2023): 90–104. https://doi.org/https://doi.org/10.46773/usrah.v4i1.663.
Muzammil, Iffah. Fiqih Munakahat: Hukum Pernikahan Dalam Islam. Cetakan 1. Tangerang: Tsmart Printing, 2019.
Naily, Nabiela, Nurul Asiya Nadhifah, Holilur Rohman, and Mahir Amin. “Hukum Perkawinan Islam Indonesia,” Cetakan 1., 122. Jakarta Pusat: PRENADAMEDIA GROUP, 2019.
Nelli, Fitra. “Wali Muhakkam Dan Keabsahan Perkawinan Di Indonesia.” Jurnal Hukum Keluarga 5, no. 1 (2020).
Nisa, Candra Ulfatun, Hari Sutra Disemadi, and Ani Purwanti. “Adat Kejawen Ngalor-Ngetan Sebagai Alasan Adhalnya Wali Ditinjau Dari Perspektif Urf Dalam Hukum Islam.” Jurnal Magister Hukum Udayana 9, no. 1 (2020). https://doi.org/10.24843/JMHU.2020.v09.i01.p11.
Putra, Deka Mirsa. “Wawancara Langsung Dengan Imam Masjid,” 09 Maret, 2024.
Rahmawati, Theadora. Fiqih Munakahat 1. Pamekasan: Duta Media Publishing, 2021.
Rinwanto, and Yudi Arianto. “Kedudukan Wali Dan Saksi Dalam Perkawinan Perspektif Ulama Empat Mazhab (Maliki, Hanafi, Shafi’i Dan Hanbali).” Jurnal AL-Maqashidi 3, no. 1 (2020).
———. “Kedudukan Wali Dan Saksi Dalam Persfektif Ulama Empat Madzhab (Maliki, Hanafi, Shafi’i Dan Hanbali).” Jurnal Al-Maqashidi 3, no. 1 (2020). https://doi.org/Doi: 10.1016/B978-0-323-46294-5.00028-5.
Rois, Ismayanti, Muh Saleh Ridwan, and Andi Intan Cahyani. “Peranan Wali Hakim Dalam Perkawinan.” Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam 4, no. 1 (2022): 276–90. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/qadauna.v4i1.27789.
Sa’adah, and Zainal Muttaqin. “Kajian Hadis Tentang Perwalian Dan Kesaksian (Membaca Perbincangan Fuqoha Tentang Wali Dan Saksi Dalam Pernikahan).” Jurnal Darussalam 23, no. 2 (2022).
Sahir, Syafrida Hafni. Metodologi Penelitian. Cetakan 1. Jogjakarta: KBM Indonesia, 2022.
Sakinah, Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Bina KUA dan Keluarga. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (2018).
Shaleh, Rahmat. “Wawancara Langsung Dengan Wali Nasab,” 08 Maret, 2024.
Syafrizal. “Wanwancara Langsung Dengan Tokoh Adat,” 10 Oktober, 2024.
Syarifuddin, Muhammad Lutfi. “Tinjauan Umum Tentang Wali Nikah.” Jurnal An-Nuha 5, no. 1 (2018).
Tambunan, Abd Aziz, and Dhiauddin Tanjung. “Analisis Hukum Implementasi Perpindahan Perwalian Dalam Pernikahan.” Jurnal Hukum Kaidah 22, no. 3 (2023).
Wahbah Az-Zuhaili. Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 4. Jakarta : Gema Insani Dan Darul Fikr. Jakarta: Gema Insani, 2011.
Y, Muslim. “Wawancara Langsung Dengan Wali Nasab,” 08 0ktober, 2024.
Yatim, Ahmad. Persepsi Masyarakat Terhadap Wakil Wali Nikah Di KUA Kabupaten Lampung Tengah. Cetakan 1. Lampung: Pascasarjana IAIN Metro, 2020.
Zubir, Muhammad. “Suami Penjudi Sebagai Alasan Fasakh Nikah (Analisa Komporatif Penalaran Hukum Fikih Syafi’iyah Dan Pasal 116 KHI).” Jurnal Syariah Dan Ekonomi Islam 2, no. 1 (2024).


Copyright (c) 2025 Risna Ayu Lestari, Darlius Darlius

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.