Perluasan Pemanfaatan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) bagi Pasangan Nikah Siri dalam Mewujudkan Kepastian dan Keadilan Hukum

Expanding the Utilization of the Absolute Statement of Responsibility (SPTJM) for Couples in Unregistered Marriages to Achieve Legal Certainty and Justice

Authors

  • M. Kharisma Prayuda Universitas Islam Negeri Palangka Raya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36701/ghz2vn38

Keywords:

Population Administration, Legal Certainty, Siri Marriage, Absolute Statement of Responsibility

Abstract

This study aims to examine the urgency and feasibility of expanding the function of the Absolute Statement of Responsibility (SPTJM) as an initial administrative basis for couples in unregistered marriages (nikah siri) in the process of marriage validation (isbat nikah) to achieve fair and certain legal protection. This research employs a normative juridical method with statutory, conceptual, historical, and sociological approaches, using primary, secondary, and tertiary legal materials analyzed descriptively and qualitatively. The results show that expanding the function of SPTJM is in line with progressive and responsive legal theory, and has the potential to serve as a limited administrative acknowledgment without replacing official registration, yet enabling access to basic public services and acting as a preliminary step toward formal legality through the isbat nikah mechanism. This study recommends the formulation of clear technical regulations and strict supervision to ensure that SPTJM is not misinterpreted as the legalization of unregistered marriages, but is understood as a temporary solution that upholds humanitarian principles, substantive justice, and constitutional protection.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrilian, Andre, Khairul Khairul Akmal, dan Muhammad Akmalul Rizal. “Eksistensi Hukum Pencatatan Perkawinan Dalam Reformasi Hukum Keluarga Di Dunia Islam.” Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies 6, no. 1 (2024): 96–117. doi:10.21154/syakhsiyyah.v6i1.6337.

Asa, Agam Ibnu, Misnal Munir, dan Rr. Siti Murti Ningsih. “Nonet and Selznick’S Responsive Law Concept in a Historical Philosophy Perspective.” Crepido 3, no. 2 (2021): 96–109. doi:10.14710/crepido.3.2.96-109.

Basit, Alliya Abdul, dan Sahruddin. “Tinjauan Yuridis Pemberian Kartu Keluarga (KK) bagi Pasangan Pernikahan Siri.” Private Law Fakultas Hukum Universitas Mataram 4, no. 1 (2024).

Dina, Ines Aulia. “Pengaruh Budaya Dan Tradisi Terhadap Nikah Siri Di Indonesia.” Jurnal Syariah & Hukum Bisnis 4, no. 1 (2025).

Fadhila, Anisa Rizki, dan Anisa Rizki Fadhila. “TEORI HUKUM PROGRESIF (Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, S.H.).” SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies, n.d., 122–32. doi:10.28926/sinda.v1i1.966.

Huda, Mahmud, dan Noriyatul Azmi. “Legalisasi Nikah Siri Melalui Isbat Nikah.” Jurnal Hukum Keluarga Islam 5, no. 2 (2020): 98–119.

Indonesia, Kementerian Dalam Negeri Republik. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Daerah yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, Pub. L. No. 14 Tahun 2020 (2020).

Indonesia, Republik. Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (1974).

Islam, Dirjen Bimas. “Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 473 Tahun 2020,” 2020.

Karim, Abd Malik Amrullah, Nur Mohamad Kasim, dan Jullus T. Mandjo. “PENGARUH SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK TERHADAP SISTEM PERADILAN PERKAWINAN.” Mandira Cendikia 3, no. 3 (2025).

Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran, Pub. L. No. 9 Tahun 2016 (2016).

Kharisudin, Kharisudin. “Nikah Siri Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam Dan Undang-Undang Perkawinan Indonesia.” Perspektif 26, no. 1 (2021): 48–56.

Konstitusi, Mahkamah. PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI Nomor 46/PUU-VIII/2010, Revista CENIC. Ciencias Biológicas (2010).

Mahfuzhah Hijjati. “Analisis Mashlahat Terhadap Kebijakan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Dalam Permendagri No.109 Tahun 2019 Terkait Penerbitan Kartu Keluarga Bagi Perkawinan Tidak Tercatat Dikota Banjarbaru.” Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence,Economic and Legal Theory, 2025, 764.

Mahkamah Agung Republik Indonesia. Putusan Mahkamah Agung Nomor 1400 K/Pdt/2017 (2017).

Marlina, Tina, Montisa Mariana, dan Irma Maulida. “Sosialisasi Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga” 5, no. 2 (2022): 67–73.

Mustafainah, Aflina, Alimatul Qibtiyah, Annisa Irianti Ridwan, Bella Sandiata, Dahlia Madanih Christina Yulita Purbawati, Situmorang, Dela Feby, et al. Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2019. Komnas Perempuan, 2020. https://komnasperempuan.go.id/uploadedFiles/1166.1614075341.pdf.

Nazarudin, Nazarudin, Achmad Abubakar, dan Halimah Basri. “Nikah Sirri dan Problematikanya.” Innovative: Journal Of Social Science Research 3, no. 3 (2023).

Gramedia Literasi. “Nikah Siri: Pengertian, Hukum, Syarat, dan Dampaknya.” Diakses 1 Juli 2025. https://www.gramedia.com/literasi/nikah-siri/.

Nurhayani, Elok Hikmawati, dan Ade Hari Siswanto. “Efektifitas Pengunaan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Dalam Rangka Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran di Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Timur.” Lex Jurnalica 20, no. April (2023): 115–22.

Pranoto, Agus, Lilik Andaryuni, dan Mukhtar Salam. “PROBLEMATIKA PERNIKAHAN SIRI BAWAH UMUR DI KABUPATEN KUTAI BARAT.” Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence,Economic and Legal Theory 3, no. 2 (2025): 1099–1115.

Republik Indonesia. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam (1991).

RI, Sekretariat Jenderal MPR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Jdih.Bapeten.Go.Id 1–21 (1945).

Rusydi, Ibnu. “Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Waris Anak Hasil Perkawinan Siri.” Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 7, no. 1 (2019).

Saphietry, Sastraseni, dan Asep Ajidin. “Analisis Kebijakan Surat Peryataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Perkawinan Belum Tercatat Dalam Kartu Keluarga Di Dinas Dukcapil Kota Bukittinggi.” Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (JEMB) 2, no. 1 (2023): 211–20. doi:10.47233/jemb.v2i2.1103.

Sri Nanang Meiske Kamba, dan Nur Mohamad Kasim. “Dampak Kebijakan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2016 Terhadap Pencatatan Perkawinan.” Jurnal Hukum PRIORIS 11, no. 1 (2023): 15–34.

Tan, David. “METODE PENELITIAN HUKUM: MENGUPAS DAN MENGULAS METODOLOGI DALAM MENYELENGGARAKAN PENELITIAN HUKUM.” NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 8, no. 8 (2021): 2463–78.

Wafiroh, Nihayatul. “Analisis Maslahah Terhadap Pencatatan Kelahiran Melalui Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ( SPTJM )” 4, no. 2 (2025): 2434–40.

Yusri, Diyan, dan Satria Aridarma. “Urgensi Perceraian Pernikahan Siri di Pengadilan Agama Stabat.” As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga 3, no. 2 (2021).

Downloads

Published

2025-08-27

How to Cite

Perluasan Pemanfaatan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) bagi Pasangan Nikah Siri dalam Mewujudkan Kepastian dan Keadilan Hukum: Expanding the Utilization of the Absolute Statement of Responsibility (SPTJM) for Couples in Unregistered Marriages to Achieve Legal Certainty and Justice. (2025). BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam , 6(2), 420-434. https://doi.org/10.36701/ghz2vn38