Pembunuhan sebagai Upaya Pembelaan Diri dalam Pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif

Murder as an Effort in Self-Defense in the View of Islamic Law and Positive Law

  • Abdullah Sandi Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, Indonesia
  • Kasman Bakry Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab, Makassar, Indonesia
  • Jamaluddin Jamaluddin Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab, Makassar, Indonesia
Keywords: Murder, self defense, Islamic law, positif law.

Abstract

This study aims to analyze the concept of murder as an effort in self-defense from the perspective of Islamic law and Indonesian positive law, with special emphasis on Article 34 of Law Number 1 of 2023. This research uses normative juridical methods with a comparative approach to explore the similarities and differences in self-defense arrangements between Islamic law and Indonesian positive law. The research results show that although there are differences in perspective and emphasis, both legal systems recognize the importance of the right to self-defense and the principle of proportionality in such actions. A thorough understanding of these two perspectives is essential to ensure fair and balanced law enforcement in Indonesia. The research also found that in the context of Islamic law, self-defense is governed by strict principles that take into account the perpetrator's intentions and spiritual state. According to relevant verses of the Koran and hadith, self-defense in emergency situations is permissible and must be carried out in reasonable limits. The right to self-defense is also recognized by Indonesian positive law, especially Article 34 of Law no. 1 of 2023 and Article 49 of the Criminal Code. To ensure that self-defense actions are carried out proportionally and not excessively, positive law emphasizes objective evidence and concrete circumstances at the time of the incident. This study found that, although these two legal systems share the same recognition of the right to self-defense, they use different approaches and emphases to do so.

References

Audah, Abdul Qadir, al-Tasyiri al-Jinai al-Islami Muqaranan bi al-Qanun alWad’I Jilid I, Mesir: al-Qahiran, 2005.
Al-Sijistani, Abū Dāwūd Sulaiman Ibn al-Ash’ath, Sunan Abū Dāwūd, Jilid 53, (Lebanon: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2009 M).
Siya, Agatha kinta, “Menganalisis Tantangan Dan Penanggulangan”, Jurnal Post (Pamulang, 2023).
Al-Muqri, Ahmad bin Muhammad bin Ali al Fayumi, Al-Mishbah al-Munir
Muslich, Ahmad Wardi, Pengantar dan asas hukum pidana Islam, Jakarta: sinar grafika, 2004.
Mutakin, Ali Teori Maqashid Al Syariah dan Hubungannya dengan Metode Istinbath Hukum.19, no, 3 Kanun Jurnal Ilmu Hukum Ali Mutakin (Agustus, 2017),
Al-Qusyairi, Al-Imam abu al-Husain Muslim bin al-Hajaj. “Shahih Muslim.” Beirut: Darul Fikr. Jilid V, 1992M.1356.Nur astry febriyanti. (Noodweer Exces) dalam membela diri (Studi Perbandingan Antara Hukum Pidana Islam dan Hukum Positif). 2020.
al-Fâsi, Allal, Maqâshid Al-Syarî’ah al-Islâmiyah wa Makârimihâ, (Cet. III Dâr al-Garb al-Islâmî, 1993).
Al-Qusyairi Al-Imam abu al-Husain Muslim bin al-Hajaj. “Shahih Muslim.” Beirut: Darul Fikr. Jilid V, 1992M.
Mustafa, Bagus Hadi, Perbedaan Hukuman Bagi Pelaku Pembunuhan dalam Islam dan Pidana: Indonesian Journal of Islamic Studies. 1, no. 2, (2020)
Bakri. Tujuan hukum menurut para ahli, Universitas Medan Area. (6 juni 2022).
Manurung, Erik. Praktik penerapan aturan pembelaan diri dalam hukum pidana. Hukum online.com. 4 oktober 2017.
Abadi, Fairuz Al-Qamus al-Muhith, (Beirut; Muassasah al-Risalah, 1987), h. 396.
Haq, Islamul, dkk. Melampaui Batas (Noodweer Excess) dalam Membela Diri. Mazahibuna: Jurnal Perbandingan Mazhab.2020.
Kamali, Mohammad Hashim. "Principles of Islamic Jurisprudence". Islamic Texts Society, new york 2019.
Kementerian Agama Republik Indonesia., al-Qur’an dan Terjemahnya, (bandung: Cordoba, 2021).
Kitab Pasal 20 KUHP
Laden Marpung. Unsur-unsur Perbuatan yang Dapat Dihukum (delik), (Cet; I Jakarta: Sinar Grafika. 1991).
M. Dzulfahmi Arif, “Tindakan Pidana Pembunuhan Karena Membela Diri Menurut Hukum Islam Dan Hukum Pidana Indonesia”, Skripsi (Yogyakarta: Fak. Syariah dan Hukum UIN Alauddin, 2012).
Marzuki, Pengantar Studi Hukum Islam. (Cet. II; Yogyakarta: Ombak, 2017).
Masrul Arifin. Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Pembelaan terpaksa yang melampaui batas (NOODWEER EXCES) Dalam Tindak Pidana Pembunuhan. Skripsi Uin Suska Riau 2018.
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana (Cet. 5; Jakarta. Rineka Cipta, 1993M).
Alghifari, Muhamad Kahfi. Fariz Farrih Izadi. Studi komparatif terhadap Tindakan pembelaan diri yang berakibat kematian ditinjau dari hukum pidana dan hukum Islam. Law studies 3. no. 1 (2023).
Maaroef, Muhammad Hilman Anfasa “Persekusi Dalam Perspektif Hukum Islam”, Media IURIS 4, no. 1 (2021).
Pasal 1 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“UU 1/2023”)
Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka, 1995 M).
R. Sugandhi, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Berikut Penjelasannya. Surabaya: Usaha Nasional, 1980.
R. Sugandhi, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Berikut Penjelasannya. Surabaya: Usaha Nasional, 1980.
Marselino, Rendy, “Pembelaan Terpaksa Yang Melampaui Batas(noodweer exces)Pada Pasal 49 ayat (2)”, Jurist-Diction . 3 no. .2 (Maret 2020).
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2023 tentang kitab undang-undang hukum pidana.
Lakoy, Revani Engeli, “Syarat Proporsional dan Subsidaritas Dalam Pembelaan Terpaksa Menurut Pasal 49 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana”, Lex Crimen IX, no. 2 (2020).
Rohidin. Buku ajar pengantar hukum Islam: dari semenanjung arabia hingga Indonesia, Yogyakarta:Aksara books, 2017)
Santoso, Topo, Membumikan Hukum Pidana Islam;Penegakan Syariat dalam Wacana dan Agenda, Jakarta: Gema Insani Press, 2003).
Sudarto, Hukum Pidana IA, (Malang : Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, 1974).
Suyitno, Maqasid al-Syariah dan Qishas Muaddib. 5 no. 1 Januari-Juni 2015. h. 87
Syathibi al-, al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah, Dar al-Kutub al-„Ilmiyah,Beirut, 2003.
Undang-undang nomor 1 tahun 2023 tentang kitab undang-undang hukum pidana
Usfa, A. Fuad dan Tongat,Pengantar Hukum Pidana, malang Universitas Muhammad Malang,.2004.
Zuhaili, Wahbah. al Fiqhu Al-Islami wa Adillatuhu, jilid VI, (Cet; 1, Jakarta: Gema Insani. 2011) & Darul Fikir.
Wenlly Dumgair, “Pembelaan Terpaksa (Noodweer) dan Pembelaan Melampaui Batas (Noodweer axces) Sebagai Alasan Penghapusan Pidana”, Lex crimen. 5, no. 5 (july, 2016).
Al-Badawi, Yusuf Ahman Muhammad, Maqasid Al-Syariah Inda Ibn Taimiyah (Riyadh: daru al-Suma’I). 2009.


Jurnal

Abdullah bin Suleiman Al-Matroudi, “Kontrol pembelaan hukum privat dan Implikasinya dalam yurisprudensi Islam , ” Jurnal Ilmu Syariah Universitas Umm Al-Qura dan Bahasa dan Sastra Arab 8, no.37 (1427 H): h. 25-28.
Abū al-Hasan Muslim bin al-Hujjaj bin Muslim, al-Jāmi’ al-Sohih (Sohih Muslim), (Turki: Dār al-Tiba’ah al-‘Āmirah 1334 H/ 1915 M), no.2664.
Islamul Haq, M Ali Rusdi Bedong, and Abdul Syatar, “Effect Of Young Age in Murder Felony Comparative
M. Dzulfahmi Arif. Tindak Pidana Pembunuhan Karena Membela Diri Menurut Hukum Islam dan Hukum Pidana Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: Fak. Syariah dan Hukum UIN Sunan Kali Jaga. 2012. M.
Rachmawati, “Kasus pembunuhan di sukabumi, pelaku mengaku membela diri karena dipaksa berhubungan badan” kompas. Com. https://regional.kompas.com/read/2024/05/05/121200378/kasus-pembunuhan-di-sukabumi-pelaku-mengaku-membela-diri-karena-dipaksa?page=all.
Rudiyana. Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap pembelaan terpaksa yang melampaui batas dalam suatu tindak pidana penganiayaan. Skripsi. Jakarta: Fak. Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2015. M.
Siti Annisa. Pembelaan Terpaksa Melampaui Batas (noodweer exces) Dalam Tindakan Pembunuhan (Putusan Pengadilan Negri Jember Nomor: (961/pid.B2008/PN. Jr). Skripsi.jember: Fak. Hukum Universitas Jember. 2011. M.
Study Between Islamic Jurisprudence and Indonesian Law), Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah Dan Hukum 3, no. 2. (2018)
Published
2024-07-25
Statistic
Viewed: 4
Downloaded: 1
How to Cite
Abdullah Sandi, Kasman Bakry, and Jamaluddin Jamaluddin. 2024. “Pembunuhan Sebagai Upaya Pembelaan Diri Dalam Pandangan Hukum Islam Dan Hukum Positif ”. AL-QIBLAH: Jurnal Studi Islam Dan Bahasa Arab 3 (4), 694-712. https://doi.org/10.36701/qiblah.v3i4.1666.